Tapi Ingat Pulang

Tari Adat

Makna dan Sejarah Tarian Gamelan

Tarian Gamelan Riau

Tarian Gamelan Riau - Sumber: perpustakaan.id

Tarian Gamelan – Mendengar namanya, mungkin banyak yang mengira bahwa tarian ini berasal dari Jawa atau Bali. Karena menggunakan nama “Gamelan” dalam tari ini.

Dan mungkin banyak yang berpikir bahwa nama ini diambil dari alat musik yang mengiri. Namun ternyata tidak.

Tarian Gamelan adalah tarian yang berasal dari Riau. Tarian ini merupakan tarian Melayu klasik yang sudah ada sejak abad ke-17 lalu.

Jadi, tari ini bukanlah tari Jawa atau Bali meskipun menggunakan nama Gamelan.

Mengenal Tari Gamelan

Empat Penari Menarikan Tari Gamelan Riau

Empat Penari Menarikan Tari Gamelan Riau – Sumber:  youtube.com

Tarian Gamelan adalah tarian istana yang populer pada masa Kesultanan Riau Lingga.

Tari ini awalnya diperkenalkan di Tanah Melayu, yaitu di Istana Bendahara Tun Ali, Pahang.

Tepatnya saat pernikahan anak baginda sultan. Nama Gamelan yang digunakan dalam penamaan tari ini didasarkan pada gamelan yang mengiringi tarian ini.

Menurut sejarah, terdapat sekitar 77 gamelan yang digunakan dalam pengiringan tari.

Namun, kini hanya tersisa 33 jenis gamelan saja, diantaranya adalah gamelan kunang – kunang mabuk, gamelan ketam renjung, gamelan ayak – ayak, gamelan silatin, gamelan galuk merajuk.

Lalu ada gamelan lambangsari, gamelan geliung, gamelan lantai lima, gamelan kending gajah, gamelan togok rompin, gamelan lolo, gamelan monab, dan lainnya.

Nama – nama gamelan ini juga didasarkan pada gerakan Tari Gamelan itu sendiri.

Karena, tarian ini memiliki pembeda dari Tari Gamelan lainnya, baik dari dalam segi gerakan atau iringan musik.

Sejarah Tari Gamelan Riau

Tari Gamelan adalah salah satu tari Melayu klasik. Yang mulai dipersembahkan di istana Riau dan Lingga pada abad ke-17.

Awalnya, tarian ini hanya untuk golongan orang – orang istana, namun seiring berjalannya waktu mulai dipertunjukkan kepada khalayak ramai.

Pertama kali dipertunjukkan kepada masyarakat yaitu pada tahun 1811.

Dimana saat itu adalah upacara pernikahan Tengku Hussain, Putera Sultan Abdul Rahman yang memerintah Lingga, dengan Wan Esah, yaitu adik perempuan Bendahara Ali dari Pahang.

Baru setelah itu, mulai diperkenalkan di Terengganu dan dari sanalah mulai dipertunjukkan kepada masyarakat di acara lainnya.

Baca Juga ya :

Tari ini dapat dipersembahkan secara ekslusif atau khusus oleh penari wanita. Boleh juga dipertunjukkan secara terbuka untuk siapa saja.

Inilah yang menyebabkan tari ini dinamakan Tarian Gamelan, karena adanya unsur Jawa dari segi seni tari dan musiknya.

Namun, banyak dari gerakan tarian merupakan gerakan khas Melayu.

Makna Tari Gamelan Riau

Tarian Gamelan Riau

Tarian Gamelan Riau – Sumber: perpustakaan.id

Tari Gamelan memiliki makna bahwa perpaduan budaya bukanlah hal yang salah. Seperti halnya perpaduan antara tari dan musik Tarian Gamelan Riau ini.

Perpaduan tarian Melayu ternyata cocok untuk diiringi dengan alat musik khas Jawa.

Meski begitu, nilai – nilai budaya tidak luntur, yang mana justru memunculkan kesan budaya yang begitu indah.

Gerakan dalam Tari Gamelan

Dalam mementaskan Tari Gamelan, ada gerakan – gerakan khas yang dibawakan oleh para penari.

Gerakan khas tersebut adalah gerak gempa dan gerak tengkuk. Para penari ini terdiri dari para wanita, yang biasanya berjumlah empat orang.

Mereka berlenggak – lenggok dengan gerakan yang ceria, serta musik pengiring yang semarak. Gerakannya pun tidak hanya dibawakan dengan berdiri saja, tapi juga duduk.

Para penari bahkan menarikan gerakan dari berdiri hingga duduk. Kemudian berdiri dengan kaki ditekuk setengah, dan menari berlenggak – lenggok dengan gemulai.

Kunci dari tarian ini adalah gerakan badan yang gemulai dan selaras antar penari.

Gerakan tangan menjadi hal utama dalam tarian ini. Gerakan – gerakan ini mengisyaratkan berbagai kegiatan, seperti gerakan seolah sedang meminum dengan cangkir.

Perlengkapan yang Dikenakan Penari

Salah Satu Gerakan dalam Tari Gamelan

Salah Satu Gerakan dalam Tari Gamelan – Sumber: malay.ava360.com

Dalam pementasan, para penari mengenakan pakaian khas Melayu. Dengan atasan baju lengan panjang dan bawahan kain sarung.

Di kepala, para penari mengenakan gandek. Gandek adalah hiasan kepala seperti mahkota yang bentuknya khas Melayu.

Dihiasi dengan manik – manik yang akan terlihat bersinar diterpa cahaya.

Di bagian dada, penari mengenakan dokoh. Terbuat dari lempengan logam dan manik – manik. Para penari juga mengenakan gelang di tangan.

Meskipun mereka mengenakan pakaian berlengan panjang. Begitu juga di kaki yang juga disematkan gelang, yang bahkan para penari juga sudah mengenakan sarung.

***

Kekayaan Nusantara memang begitu unik. Perpaduan budaya bukanlah hal yang baru. Yang mana justru akan memunculkan kombinasi budaya yang begitu unik.

Leave a Reply