Tari Barongan atau Tari Barong Blora adalah salah satu kesenian yang berasal dari Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Meskipun banyak daerah lain yang juga menampilkan kesenian yang hampir sama dengan Tari Barong ini, tetapi Tarian Barongan ini merupakan jati diri atau perwujudan karakter dari masyarakat Blora dan juga tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan masyarakat Blora itu sendiri.
Sejarah Tari Barong Blora
Kesenian Barongan ini berasal dari hikayat Panji yang merupakan suatu kisah yang diawali dari iring-iringan prajurit berkuda mengawal Raden Panji Asmarabangun atau Pujonggo Anom dan Singo Barong.
Secara singkat ceritanya seperti berikut.
Dimulai dari Prabu Klana Sawandana dari Kabupaten Bantarangin jatuh cinta kepada Dewi Sekartaji putri dari Raja Kediri.
Kemudian ia memerintahkan Patih Bujangganong atau Pujonggo Anom untuk meminangnya. Keberangkatan Patih tersebut dikawal pula dengan 144 prajurit berkuda yang dipimpin oleh empat orang perwira diantaranya : Kuda Larean, Kuda Panagar, Kuda Panyisih dan Kuda sangsangan.
Di tengah perjalanan tepatnya di hutan Wengkar rombongan Prajurit Bantarangin dihadang oleh Singo Barong sebagai penjelmaan dari Adipati Gembong Amijoyo yang ditugasi menjaga keamanan di perbatasan.
Kemudian terjadilah peperangan sengit yang menyebabkan seluruh prajurit Bantarangin dapat ditaklukkan oleh Singo Barong, akan tetapi keempat perwiranya dapat lolos dan melapor kepada Sang Adipati Klana Sawandana.
Dengan menggunakan senjata pamungkas atau andalannya yaitu Pecut Samandiman Adipati Klana Sawendana dapat menaklukkan Singo Barong. Singo Barong yang terkena Pecut Samandiman menjadi lumpuh dan tak berdaya.
Meskipun setelah kena pecut, Singa Barong sempat bisa pulih kembali, tetapi berkat kemampuan hebat yang dimiliki oleh Raden Panji ia bisa dikalahkan.
Hingga pada akhirnya, Singo Barong yang buas menjadi takluk dan mengabdikan diri kepada Raden Panji, termasuk prajurit berkuda dan Bujangganong dari Kerajaan Bantarangin.
Baca Juga ya : Makna dan Sejarah Tari Rara Ngigel
Pertunjukan Tari Barong Blora
Kesenian Barongan atau Tari Barong Blora ini kerapkali dipentaskan sebagai hiburan bagi masyarakat, khususnya di masyarakat pedesaan.
Barongan dalam seni barong merupakan suatu perlengkapan yang dibuat mirip menyerupai Singo Barong atau singa besar sebagai penguasa hutan angker yang sangat buas seperti yang ada dalam cerita hikayat di atas tadi.
Kemudian Tari Barong juga menggambarkan beberapa sifat kerakyatan dari masyarakat Blora itu sendiri antara lain sifat spontanitas, kekeluargaan, kesederhanaan, kasar, keras, kompak dan juga keberanian yang tentunya dilandasi dengan kebenaran.
Maka dari itulah, kesenian Tari Barong atau Barongan ini sangat melekat erat dalam kehidupan masyarakat Blora yang menjunjung tinggi kekompakan dan juga keberanian yang tentunya berlandaskan kebenaran.
Dalam pertunjukan kesenian Tari Barong Blora ini juga terdapat arak-arakan yang notabene adalah cerminan dari kisah suasana arak-arakan yang dipimpin oleh Singo Barong dan Bujangganong dalam kisah hikayat panji.
Pakaian Penari Tari Barong Blora
Untuk kostum yang digunakan dalam pertunjukan Tari Barong Blora ini adalah busana batik khas kota Blora. Penarinya pun kebanyakan didominasi oleh kaum pria karena dalam tarian ini lebih mengekspresikan sifat Barong yang buas dan menakutkan tersebut.
Baca Juga ya : Wisata Taman Lampion Klaten di Jawa Tengah
Selain itu dalam pertunjukan kesenian Tari Barong atau Barongan tersebut juga diiringi oleh beberapa instrumen musik tentunya musik tradisional Jawa seperti kendang, gendhuk, bonang, saron, demung dan juga kempul.
Namun, seiring perkembangan jaman dalam pertunjukan Tari Barong Blora ini dilakukan beberapa penambahan alat musik modern seperti drum, terompet, kendang besar dan juga keyboard atau organ.
Bahkan dalam pementasannya juga digabung dengan kesenian campur sari agar lebih menarik dan menghibur.
Tokoh yang sering ditampilkan pada saat pertunjukan Tari Barong dalam masyarakat adalah Singo Barong atau sering disebut juga dengan nama lain yaitu Gembong Amijoyo yang artinya harimau besar yang berkuasa.
Hal ini juga merupakan perwujudan bahwa kesenian tari Barongan adalah menirukan kekerasan seekor singa yang buas.
Kemudian tokoh lain yang juga ditampilkan dalam pertunjukan seni Barongan ini adalah tokoh Bujangganong atau Pujonggo Anom Joko Lodro atau gendruwo pasukan berkuda dan juga Reog Noyontoko Untub yang membuat kesenian Barongan ini makin meriah dan menjadi hiburan yang diminati oleh masyarakat Blora maupun dari luar daerah.
Sumber: ilmuseni.com, bloraupdates.com
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.