Tari Baksa Kembang adalah tari klasik dari Keraton Banjar, Kalimantan Selatan. Tari Baksa Kembang saat itu merupakan kegiatan penyambutan tamu yang dilakukan oleh putri-putri keraton Banjar.
Sekarang Tari Baksa Kembang digunakan masyarakat Kalimantan Selatan untuk ditampilkan dalam kegiatan uparara pernikahan.
Asal Usul & Sejarah Tari Baksa Kembang
Dalam literature, Tari Baksa Kembang menceritakan tentang putri remaja yang cantik jelita sedang bermain-main riang gembira di taman bunga.
Penari dari tarian ini dilakukan oleh wanita berjumlah ganjil , baik tunggal maupun jamak asal berjumlah ganjil.
Gambaran dari tarian ini merupakan kelembutan tuan rumah dalam menyambut dan menghormati tamu. Sehingga suasana tariannya akan tampak riang gembira.
Nilai yang dapat diambil dari Tarian Baksa Kembang sangat luhur. Karena kegiatan menghormati dan menghargai tamu merupakan kegiatan yang mulia.
Hal ini merupakan budaya bangsa kita yang harus kita junjung tinggi.
Gerakan Tari Baksa Kembang
Gerakan dalam tarian ini menggambarkan seperti putri – putri remaja yang cantik sedang bermain di taman bunga.
Mereka memetik beberapa bunga yang kemudian di rangkai menjadi kembang bogam dan mereka bawa sambil menari dengan lemah gemulai dan cantik.
Tari Baksa Kembang diiringi oleh gamelan dengan irama lagu yang sudah baku yaitu lagu Ayakan dan Janklong atau Kambang Muni.
Properti Tari Baksa Kembang
1. Mahkota Gajah Gemuling
Properti ini digunakan sebagai hiasan di kepala penari Baksa Kembang. Berupa mahkota yang berhiaskan sepasang kembang bogam dan halilipan.
Kembang bogam dipasang pada bagian depan atau pelipis penari, sedangkan halilipan menjuntai di belakang sanggul penari.
Mahkota Gajah Gemuling ini merupakan ciri khas dari tari klasik Kalimantan Selatan yaitu Tari Baksa Kembang yang sering digunakan.
Baca Juga Yuk
2. Halilipan
Dalam masyarakat Banjar, dikenal sebuah ornamen yang wujud dan namanya diambil dari sebuah jenis serangga yaitu lipan.
Ornamen tersebut adalah halilipan, terbuat dari anyaman janur dan biasa digunakan oleh pengantin dan penari Banjar sebagai hiasan sanggul mereka.
Halilipan sendiri mengandung makna sifat rendah hati seperti seekor lipan yang selalu merayap di tempat yang rendah.
3. Kembang Bogam
Kembang bogam ini akan dipersembahkan kepada para tamu atau pengunjung. Para penari akan memakai kembang bogam di tangan mereka.
Kembang bogam sendiri terdiri atas rangkaian beragam jenis bunga yang memiliki bau yang harum seperti bunga melati, bunga kantil, bunga kenanga dan bunga mawar.
Perkembangan Tari Baksa Kembang
Sekarang ini Tari Baksa Kembang bisa kita temukan di berbagai acara penyambutan tamu, acara adat dan juga festival budaya di Kalimantan Selatan.
Seiring dengan perkembangan, banyak kreasi yang di tambahkan dalam setiap pertunjukan tari ini, contohnya dalam kreasi busana atau gerakan tambahan.
Hal ini di lakukan sebagai pelestarian kesenian ini dan agar pertunjukan yang di sajikan terlihat menarik.
Demikian sekelumit pengetahuan mengenai Tari Baksa Kembang. Kamu juga bisa menyimak 6 Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.