kerajaan atau Kesultanan di Sumatera Utara – Sumatera Utara adalah provinsi di pulau Sumatera dengan ibu kota Medan.
Memiliki banyak potensi wisata menarik untuk dikunjungi di antaranya wisata sejarah berupa peninggalan kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di Sumatera Utara.
Ada sekitar lima kerajaan yang dulu berjaya di Sumatera utara dan hingga kini masih dapat dilihat sisa-sisa kejayaannya berupa bangunan istana.
Daftar Kesultanan di Sumatera Utara
Berikut lima adalah beberapa daftar kerajaan atau kesultanan di Sumatera Utara lengkap dengan bangunan kerajaannya dan juga lokasinya.
1. Kesultanan Deli
kerajaan atau Kesultanan di Sumatera Utara yang Pertama adalah Kesultanan Deli merupakan sebuah kesultanan Melayu yang sejarahnya didirikan pada tahun 1632.
Pendirinya adalah Tuanku Panglima Gocah, ia juga dikenal sebagai pahlawan di wilayah bernama Tanah Deli, kini merupakan Medan dan Deli Serdang.
Meski secara kekuatan politik kesultanan Deli sudah berakhir namun kesultanan Deli masih eksis hingga kini.
Kesultanan Deli memiliki istana yang dikenal dengan Istana Maimun. Istana ini menjadi salah satu ikon kota Medan, Sumatera Utara.
Bangunan istana berarsitektur perpaduan kerajaan Moghul, India, Timur tengah, Belanda dan Melayu.
Seperti terlihat dari bentuk jendela, pintu, kubah dan lampu serta ornamen lainnya.
Jika ingin berkunjung letaknya ada di Jalan Brigadir Jenderal Katamso, Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun.
2. Kesultanan Serdang
kerajaan atau Kesultanan di Sumatera Utara berikutnya adalah Kesultanan Serdang yang berdiri tahun 1723.
Pada sejarahnya merupakan bagian dari Kesultanan Deli namun pada tahun 1720 terjadi sengketa tahta kerajaan yang membuatnya memisahkan diri.
Kemudian pada tahun 1946 bergabung dengan Republik Indonesia.
Kesultanan Serdang hidup makmur dengan dibukanya perkebunan tembakau, karet, dan kelapa sawit.
Istana Darul Arif merupakan istana kebesaran Kesultanan Serdang.
Didirikan pada 29 Juli 1889, didirikan oleh raja kelima dari silsilah kesultanan yakni Sultan Sulaiman Shariful Alamshah.
Bangunan istana jauh dari kemewahan, dibangun dengan kayu dan batu bata seperti rumah panggung.
Namun bangunan berdiri di atas lahan cukup luas, bangunan tiga lantai, dengan lantai paling atas sebagai menara pengintai.
Baca Juga ya :
- Inilah 5 Pakaian Adat Sumatera Utara yang biasa dikenakan
- Uniknya 6 Tari Adat Tradisional Sumatera Utara yang mendunia
3. Kesultanan Asahan
kerajaan atau Kesultanan di Sumatera Utara selanjutnya adalah Kesultanan Asahan. Kesultanan Asahan berdiri pada tahun 1630.
Dilihat saat ini wilayah kerajaan ada di beberapa wilayah yakni Kota Tanjung Balai, Kabupaten Asahan, Kabupaten Batubara, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Kabupaten Labuhanbatu, dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Pada sejarahnya Kesultanan Asahan tunduk pada Belanda tahun 1865.
Peninggalan Kesultanan Asahan dapat terlihat di Istana Indra Sakti.
Letak asli istana ada di dekat lapangan pasir tempat pusat kota Asahan.
Namun sekarang bangunan di pindahkan ke ujung Tanjung balai. Bangunan istan ini sudah jarang dikunjungi.
Hanya beberapa acara yang menggunakan bangunan dan hanya boleh bagi keturunan Sultan saja.
4. Kerajaan Lima Laras
kerajaan atau Kesultanan di Sumatera Utara yang juga dulu sempat berjaya adalah Kerajaan Lima Laras yang berada di wilayah Batu Bara.
Kerajaan Lima Laras diperkirakan sudah berdiri sejak abad ke 16. Kerajaan yang berpindah-pindah saat belum memiliki istana permanen.
Baru pada tahun 1912, raja Lima Laras XII yakni Datuk Matyoeda berniat membangun istana di Batu bara yang dinilai strategis untuk perdagangan.
Namun keluarga kerajaan terusir daei istana saat masa kekuasaan Jepang datang.
Istana Lima Raras atau disebut Istana Niat berlokasi di Jl. Rakyat, Lima Laras, Tj. Tiram, Kabupaten Batu Bara.
Bangunan berusia 103 tahun ini menawan dengan empat arsitektur campuran Eropa, Cina, Melayu. Unsur Melayu tampak paling dominan dari bentuk hiasan di atap, pintu serta jendela.
5. Kerajaan Dhasa Nawalu
kerajaan atau Kesultanan di Sumatera Utara berikutnya adalah Kerajaan/ Kesultanan Dhasa Nawalu.
Nama kerajaan ini mengandung arti delapan arah mata angin. Sultan Haji Baharuddin Harahap, keturunan Ompu Toga Langit merupakan moyangnya marga Harahap sebagai sultan pertama.
Istana Kesultanan Dhasa Nawalu adalah Istana Tunggang Bosar. Bangunan istana ini berdiri megah di Desa Janji Maulu Muara Tais, Kecamatan Batang Angkola, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Pembangunan istana dibuat oleh keturunan raja luat sebagai bentuk menghidupkan kembali nilai-nilai luhur adat budaya Dalihan Natolu yakni masyarakat suku Batak Angkola yang mulai ditinggalkan.
Istana ini diresmikan Wakil Bupati Tapsel, Aldinz Rapolo Siregar dan unikmua prasastinya ditandatangani Sultan Hameng Kubuwono X yang merupakan kesultanan Yogyakarta.
Ia diwakili adiknya Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Hadi Winoto.
**
Demikian lima kerajaan di Sumatera Utara, mana yang paling menarik untuk Anda kunjungi.
Anda tertarik untuk mengunjunginya? Siapkan mulai sekarang ya. Semoga bermanfaat.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.