Tapi Ingat Pulang

Cerita Rakyat

3 Cerita Rakyat Dari Flores Yang Terkenal

Daftar Cerita Rakyat Dari Flores - Photo by Indonesia Kaya

Daftar Cerita Rakyat Dari Flores - Photo by Indonesia Kaya

Cerita rakyat dari Flores terdiri berbagai macam versi. Dari yang berbentuk legenda, dongeng, mite maupun puisi.

Sebagian dari cerita rakyat dari Flores ini bahkan diyakini nyata adanya, terutama bagi masyarakat Flores hingga turun temurun.

Baca Juga:

4 Daftar Cerita Rakyat dari Madura

Inilah 5 Cerita Rakyat Dari Bali yang Terkenal

Cerita Rakyat Dari Flores

Berikut adalah 3 Daftar Cerita Rakyat dari Flores Nusa Tenggara Timur, yang bisa menjadi referensi bagi anak-anak maupun remaja.

Disamping itu, cerita rakyat dari Flores ini sarat dengan pesan moral dan kebaikan bagi para pembacanya.

1. Puteri Bete Dou, Cerita Rakyat Dari Flores

Cerita Rakyat Dari Flores Puteri Bete Dou - Photo by Tabbayun

Cerita Rakyat Dari Flores Puteri Bete Dou – Photo by Tabbayun

Puteri Bete Dou adalah salah satu cerita rakyat dari Flores, NTT ata Nusa Tenggara Timur. Ceritanya mengenai hubungan kisah cinta sepasang kekasih, yang tidak hanya dramatis tapi juga romantis.

Seorang raja beserta permaisuri, memiliki putri yang cantik jelita bernama Bete Dou dan saudara laki – lakinya Manek Bot. Bete Dou sangat dimanja dan dilindungi oleh seluruh anggota keluarganya.

Hingga akhirnya, Bete Dou mendapat rumah kecil yang sengaja dibangun diatas pohon beringin raksasa agar terhindar dari bahaya. Manek Bot sang kakak, adalah orang yang ditugaskan membangunan rumah pohon tersebut oleh ayahnya.

Meski tinggal seorang diri, Bete Dou menganggap bahwa rumah tersebut merupakan tempat tinggal tetapnya. Namun jika ingin mengunjungi kerajaan, Manek Bot selalu siap sedia untuk menyandarkan tangga untuk sang adik.

Tangga tersebut memiliki 21 formasi, dimana rangkaiannya terdiri dari 7 anak tangga ukuran besar, 7 sedang dan 7 yang terkecil.

Bete Dou menyukai kegiatan membuat anyaman tikar dan menyulam setiap hari. Karena kesepian, sang putri kerap bernyanyi untuk menghilangkan rasa sedihnya hingga larut malam. Suaranya pun dapat terdengar hingga keluar rumahnya.

Pada suatu malam, senandung Bete Dou terdengar oleh Mane Loro yang merupakan putra seorang Raja dari Kerajaan Loro. Saat itu, Mane Loro tengah melintas di sekitar hutan tidak jauh dari rumah pohon Bete Dou.

Dalam sekejap, Mane Loro terkesima dengan suara merdu sang putri yang terdengar sedih dan lirih di dalam pendengarannya. Mane Loro mulai menyusuri asal dari suara Bete Dou hingga ke rumah pohon.

Mane Loro terkejut saat menemukan gadis cantik yang sedang bersenandung sambil menganyam tikar. Keduanya bertatapan karena saling terpesona, hingga akhirnya memperkenalkan diri satu sama lain.

Tanpa waktu lama, pasangan putra dan putri raja ini saling jatuh cinta. Keduanya memiliki keinginan untuk menjalani hidup bersama sebagai suami istri untuk selamanya.

Setiap malam, secara rutin Mane Loro mengunjungi Bete Dou di atas rumah pohon. Tidak hanya sekedar jalan-jalan berkeliling hutan, mereka juga saling berbagi tawa dan cerita hingga menjelang matahari terbit.

Hubungan insan yang sedang dimabuk asmara tersebut, akhirnya tercium tanpa sengaja oleh Manek Bout saat mengunjungi adiknya ke rumah pohon. Sang kakak pun merasa cemburu karena kehadiran Mane Loro di dalam kehidupan Bete Dou.

Mane Loro mengetahui kemarahan Mane Loro, dan segera beranjak dari rumah pohon untuk menyapa Manek Bout. Melihat dan mendengar ketulusan hati Mane Loro mencintai adik perempuannya dengan tulus, akhirnya berhasil membuat Manek Bout luruh.

Setelah saling sepakat, mereka bertiga mengunjungi orang tua dari Bete Dou dan Manek Bout di kerajaan. Sang raja dan permaisuri memberikan restu untuk melangsungkan pernikahan putra dan putri dari dua kerajaan.

Mane Loro dan Bete Dou, pada akhirnya diangkat menjadi raja dan permaisuri Kerajaan Loro. Berkat komunikasi antara keluarga yang terjalin baik, kisah mereka menjadi panutan bagi masyarakatnya.

2. Skolong dan Cue, Cerita Rakyat Flores

Skolong dan Cue Cerita Rakyat Dari Flores - Photo by Floressmart

Skolong dan Cue Cerita Rakyat Dari Flores – Photo by Floressmart

Cerita rakyat dari Flores berikutnya adalah Skolong dan Cue yang cukup menarik untuk disimak.

Suatu hari ada seorang laki-laki tampan bernama Skolong yang tinggal bersama dengan kedua orang tuanya. Skolong terkenal sebagai anak baik dan santun, yang selalu menaati apa kata orang tuanya.

Tiba saat ayahnya meminta Skolong untuk menjenguk paman dan bibinya yang tengah mengandung. Sang ayah pun mengatakan, bahwa jika yang lahir adalah bayi perempuan, maka Skolong kelak akan menikahinya.

Tradisi di keluarga mereka memang biasa melakukan perjodohan semacam itu. Skolong pun mengerti akan kebiasaan yang sudah berjalan turun temurun tersebut, dan menyanggupi permintaan sang ayah.

Paman Skolong menyambutnya dengan gembira ketika ia tiba di rumahnya. Harapan Skolong untuk meminang gadis cantik gugur seketika, karena sepupunya tersebut lahir dengan keadaan tidak sempurna.

Selain bentuk tubuh nya yang bulat, bayi perempuan tersebut juga tidak memiliki leher, kaki dan tangan. Paman dan bibi Skolong terlihat sedih melihat kondisi putrinya, namun tetap memberinya nama Cue yang artinya kentang liar.

Cue tumbuh menjadi gadis cerdas, yang bisa bicara dan menyanyi dengan merdu meski memiliki kekurangan fisik.

Skolong langsung menolak untuk menikahi Cue saat dia masih berada di rumah pamannya, hingga memutuskan pulang ke rumah. Orang tua menerima keputusan Skolong dengan sedih dan pasrah.

Tanpa diketahui, ternyata Cue mengikuti skolong ketika pulang ke rumahnya. Karena tidak dapat berjalan, Meski tidak dapat berjalan, Cue menjalankan misinya dengan cara menggulirkan tubuhnya hingga tiba di tempat kediaman Skolong.

Jika mulai kelelahan, Cue berhenti sejenak untuk beristirahat, sambil menyanyikan lagu cinta untuk Skolong sang pujaan hati.

Kedua orangtua Skolong mengadakan pesta, dan Cue sangat ingin hadir disana. Namun saat melihat kondisi fisiknya, Cue hanya bisa berdoa untuk meminta pertolongan dan keajaiban Tuhan hingga tertidur.

Cue bermimpi bertemu wanita tua, yang menyuruhnya untuk membakar sebagian kulitnya. Beberapa bagian dari kulit Cue memang sudah mati. Tanpa ragu, Gadis malang ini mengikuti instruksi mimpinya saat terbangun.

Tanpa disadari, keajaiban pun terjadi. Cue mendapatkan kaki, tangan, leher dan tubuh yang indah secara tiba-tiba. Parasnya terlihat cantik, dan mendapatkan kepercayaan dirinya kembali untuk datang menghadiri pesta di rumah orang tua Skolong.

Seperti sudah diduga, Skolong terpesona dengan gadis cantik yang ada di hadapannya saat memperkenalkan diri. Tanpa ragu, Cue mengatakan siapa dia sebenarnya, dan menceritakan keajaiban yang terjadi atas dirinya.

Cinta yang tertunda akhirnya bersemi kembali di antara mereka. Kebahagiaan Cue dan Skolong akhirnya tercapai saat pesta pernikahan hingga selamanya.

3. Suri Ikun dan Dua Burung

Cerita Rakyat Dari Flores Suri Ikun dan Dua Burung - Photo by YouTube

Cerita Rakyat Dari Flores Suri Ikun dan Dua Burung – Photo by YouTube

Suri Ikun dan Dua Burung adalah cerita rakyat dari Flores, mengenai seorang anak yang baik budi pekertinya. Selain jujur, Suri Ikun terkenal memiliki empati yang tinggi terhadap kesulitan orang lain.

Di sebuah dusun terpencil di Flores, hidup pasangan suami istri yang memiliki 14 orang anak. Tujuh diantaranya adalah laki-laki dan sisanya perempuan. Keluarga yang hidup bahagia ini memiliki kebun dengan berbagai tanaman.

Suri Ikun merupakan salah satu anak dari pasangan tersebut. Lain dengan Suri Ikun yang rajin, jujur dan baik hati kepada siapa saja, lain halnya dengan enam saudara laki-lakinya. Mereka tidak hanya malas tapi juga juga penakut.

Ketika kebun mereka yang luas hancur karena diserang babi hutan, Suri Ikun melihat kecemasan orang tuanya.

Mereka khawatir, tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk kebutuhan keluarga karena panen yang gagal. Tanpa ragu, Suri Ikun langsung turut serta membantu orang tuanya.

Suri Ikun memberi usulan, agar dia bersama seluruh saudaranya saling bergantian untuk menjaga kebun saat malam hari. Dengan rasa haru, sang ayah langsung menyetujui ide yang cerdas itu.

Namun sayangnya, seluruh saudaranya malah melampiaskan kekesalannya karena harus bergantian menjaga kebun. Dengan culas, mereka mengelabui Suri Ikun agar terus bertugas menjaga kebun seorang diri.

Meski begitu, Suri Ikun tetap menjalankan tanggung jawabnya dengan sepenuh hati. Hingga pada suatu malam, dia berhasil membidikkan panahnya ke babi hutan yang siap merusak kebun orang tuanya hingga terbunuh.

Namun, ketika hasil buruannya dibawa pulang, Suri Ikun hanya mendapatkan bagian berupa kepala babi saja dari hasil buruannya. Sedangkan seluruh saudaranya, dengan rakus menikmati daging yang empuk.

Suri Ikun tidak peduli dengan perlakuan saudara-saudaranya, dia tetap menjadi pemuda yang baik hati. Hatinya yang mulia tersebut, malah membuat kedua orang tuanya semakin menyayanginya.

Karena dipenuhi oleh rasa iri dan dengki, saudara-saudara Suri Ikun berencana untuk meninggalkannya di hutan agar menjadi mangsa hantu hutan.

yang terus menunjukkan sikap baik hatinya semakin disayang oleh kedua orang tuanya. Hal tersebut memicu rasa iri di hati saudara-saudaranya.

Tanpa merasa curiga, Suri Ikun terjebak dengan rencana jahat tersebut. Dia menyadari bahwa telah ditinggal seorang diri di hutan tanpa cahaya sedikitpun.

Ketika Suri Ikun berteriak memanggil saudara-saudaranya, yang menjawab adalah para hantu hutan. Mereka mempermainkan Suri Ikun, hingga semakin tersesat masuk ke kegelapan hutan dengan tanpa arah dan tujuan.

Karena tubuh Suri Ikun sangat kurus, membuat para hantu tidak tertarik untuk memangsanya. Mereka malah berencana untuk menyembunyikan Suri Ikun di gua, hingga tubuhnya menjadi gemuk terlebih dulu.

Suri Ikun menemukan sepasang burung kecil yang terluka di dalam gua. Dengan kasih sayang, dia merawat burung-burung itu hingga pulih dari cederanya. Karena merasa berhutang budi, hewan mungil tersebut malah membantu Suri Ikun untuk lari dari hutan.

Mereka menerbangkan Suri Ikun hingga melintasi bukit dan lautan, hingga sampai di suatu istana. Dengan berterimakasih, sepasang burung itu memberi istana megah tersebut sebagai hadiah kepada Suri Ikun dan seorang permaisuri yang menawan.

Selain itu, Suri Ikun juga diberi hadiah berupa pengawal kerajaan dan rakyat yang meniru kebaikan hatinya hingga akhir hayatnya.

Baca Juga:

5 Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah

6 Cerita Rakyat Maluku yang Paling Terkenal

Itulah 3 Daftar Cerita Rakyat Dari Flores, yang bisa menjadi referensi karena mengajarkan berbagai kebaikan. Buku cerita rakyat dari Flores ini juga cocok untuk anak-anak.

Leave a Reply