Mengenal Kota Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu

Ujoh Bilang merupakan perkampungan yang terletak di Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.

Meskipun dikatakan kampung, namun Ujoh Bilang merupakan ibukota dan pusat pemerintahan dari Kabupaten Mahakam Ulu.

Kota Ujoh Bilang dibelah dan dilewati oleh Sungai Mahakam.

Penduduk dari kota ini ada sekitar 2.266 jiwa pada tahun 2018, yaitu sebanyak satu per tiga belas dari total penduduk Kabupaten Mahakam Ulu.

Kota ini termasuk kota baru karena Kabupaten Mahakam Ulu baru terbentuk Desember 2013.

Sebelumnya, kabupaten ini merupakan bagian dari Kabupaten Kutai Barat.

Sejarah Kota Ujoh Bilang

Ujoh Bilang sebagai ibukota dari Kabupaten Mahakam Ulu awalnya merupakan bagian dari Kabupaten Kutai Barat.

Jarak ibukota kabupaten tersebut dengan kecamatan terluarnya yang berbatasan dengan Malaysia, yaitu Long Apari, sangat jauh.

Ditambah dengan mayoritas akses di Kabupaten Mahakam Ulu menggunakan transportasi air, keterbatasan akses di kabupaten ini sangat terasa.

Karenanya, untuk mempersingkat waktu administrasi dan jarak ke pusat pemerintahan, dipecahlah wilayah Mahakam Ulu dari Kabupaten Kutai Barat.

Kabupaten Mahakam Ulu awalnya juga merupakan bagian dari Daerah Istimewa Kutai hingga 1959.

Kemudian daerah tersebut berganti menjadi 2 kota dan 1 kabupaten, yaitu Kabupaten Kutai, pada tahun 1959. Tahun 1999, kabupaten tersebut dipecah kembali menjadi 1 kota dan 3 kabupaten.

Dari 3 kabupaten tersebut, Kabupaten Mahakam Ulu lahir melalui pemekaran wilayah Kabupaten Kutai Barat.

Wisata di Kota Ujoh Bilang

1. Jantur Air Terjun Ujoh Bilang

Jantur Air Terjun Ujoh Bilang merupakan lokasi wisata terdekat dari pusat pemerintahan Mahakam Ulu.

Air terjun ini berlokasi di Ujoh Bilang. Ketika mendatanginya, kamu akan merasakan suasana alam yang sangat asri.

Air yang jernih, suara derasnya air terjun, dan udara segar bisa membuatmu betah.

Objek wisata ini merupakan lokasi favorit warga karena jaraknya dekat dan cukup mudah diakses.

Air terjun Ujoh Bilang ini dapat ditempuh selama 30 menit dengan mengendarai sepeda motor atau mobil dari Kantor Bupati Mahakam Ulu.

Selanjutnya, setelah memarkir kendaraan, perlu berjalan kaki sekitar 5-7 menit dari tempat parkir.

Jaraknya cukup dekat dan konturnya pun tidak ekstrem, sehingga cocok untuk wisata segala usia.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata di Long Bagun Kabupaten Mahakam Ulu

2. Kampung Batu Majang

Jika tertarik dengan wisata adat dan budaya, kamu bisa pergi ke Kampung Batu Majang. Lokasinya masih satu kecamatan dengan Ujoh Bilang.

Penduduk di kampung ini mayoritas merupakan Suku Dayak Kenyah.

Perbedaan Suku Dayak Kenyah dengan Suku Dayak lainnya di Kalimantan adalah ciri khas dalam pengucapan Bahasa dan logatnya.

Kampung Batu Majang letaknya berada di seberang Ujoh Bilang.

Karena itu, jika akan menuju kampung ini pengunjung harus melewati jalan di tengah hutan dan menyebrangi Sungai Mahakam.

Akses yang cukup sulit membuat biaya yang harus dikeluarkan juga cukup banyak.

Per orangnya akan dikenakan biaya Rp 10.000 ditambah Rp 5000 per motor untuk menyebrang menggunakan kapal selama 10 menit.

Sesampainya di sana, pengunjung bisa menyewa motor untuk mengelilingi kampung dengan biaya Rp 100.000 per motor per hari.

Kuliner Kota Ujoh Bilang

Lokasi Kota Ujoh Bilang yang cukup jauh dari perkotaan ditambah dengan akses yang cukup sulit membuat masyarakat di sini memasak dengan cara tradisional.

Begitu juga dengan makanan khasnya dimasak secara tradisional. Makanan khas dari Kabupaten Mahakam Ulu ialah lukusan dan lohoq.

Baca Juga: 6 Kuliner dan Makanan Khas Karang Baru, Aceh Tamiang

Luqu atau lukusan adalah nasi yang dimasak di dalam bambu petung.

Mirip memasak nasi pada umumnya, hanya memasukkan beras dan air bersih.

Bedanya, bahan tersebut dimasukkan ke dalam bambu petung dan dimasak dengan api dari kayu bakar.

Bambu tersebut juga diisikan dengan semacam batang dari pohon lengkuas yang panjang.

Tujuannya adalah untuk mempermudah pengeluaran nasi dari bambu.

Jika sudah matang, bambu akan berwarna cokelat dan daun akan ditarik sehingga tidak perlu mematahkan bambu.

Selain lukusan, lohoq juga dimasak demikian. Perbedaannya dengan lukusan adalah lohoq berisi lauk pauk untuk melengkapi nasinya.

Lauk yang dimasukkan bebas dan sesuai selera. Bisa sayur mayur atau daging seperti daging ayam, daging babi, atau daging lainnya yang bisa dimakan.

Lukusan dan lohoq biasanya dimasak ketika ritual Ngaping Umaa’, yaitu ritual untuk berkomunikasi dengan roh.

Keunikan Kota Ujoh Bilang

Mayoritas penduduk dari Kabupaten Mahakam Ulu adalah Suku Kayan Bahau, salah satu sub etnis Suku Dayak Kayan, termasuk Kota Ujoh Bilang.

Meski terbagi menjadi beberapa rumpun dan sub etnis, Suku Dayak memiliki aturan dan adat istiadat yang relatif sama.

Aturan-aturan di beberapa sub etnis bisa berbeda, seperti peribahasa “Lain lading lain belalang, lain lubuk lain pula ikannya”. Artinya, beda daerah maka peraturannya juga akan berbeda.

Selama para pendatang berkelakuan baik dan menaati aturan yang ada, tidak aka nada hal buruk yang akan terjadi kepada mereka.

Terdapat aturan-aturan dasar yang masih berlaku dan dihormati oleh Suku Dayak, antara lain:

• Jangan menghina patung kayu
• Jangan memandang rendah suku Dayak
• Jangan mempermainkan Mandau
• Jaga kesantunan saat mendatangi makan orang Dayak
• Jangan mengganggu gadis Dayak

Kebudayaan Kota Ujoh Bilang

Suku Kayan Bahau di Kabupaten Mahakam Ulu, termasuk Kota Ujoh Bilang, memiliki kebudayaan yang dinilai unik.

Kebudayaan tersebut berupa Tari Hudoq, yaitu jenis tarian yang biasanya ditampilkan saat upacara adat.

Tari ini biasanya ditampilkan untuk penanaman padi. Bahkan, pada Februari 2015, tarian ini sempat ditampilkan di Singapura.

Saat itu pihak Singapura sempat menghadiri acara Erau di Kota Tenggarong, dan ia tertarik dengan tarian ini.

---

Itulah sekilas mengenai Kota Ujoh Bilang, Kabupaten Mahakam Ulu. Meski terbilang cukup terisolasi, dengan mengekspos secara detail dapat memperkenalkan kabupaten ini kepada masyarakat dunia.

Terlebih Kota Ujoh Bilang akan menjadi salah satu kota satelit untuk ibukota baru RI dan Kabupaten Mahakam Ulu akan menjadi daerah penopang.

Karenanya, perlu dijelaskan mengenai daerah di sekitarnya supaya masyarakat menjadi familiar dengan daerah tersebut.