Kamu pernah mendengar istilah Tari Bangun Kalimantan Utara? Kabarnya ini merupakan salah satu tradisi yang dimiliki oleh salah satu provinsi di Indonesia yaitu Kalimantan Utara.
Tradisi ini masih tetap lestari sampai sekarang. Karena masih banyak generasi muda yang mau untuk belajar melakukannya.
Tak hanya itu, tradisi jenis kesenian ini ternyata juga disakralkan oleh masyarakat setempat sehingga dalam melakukannya tidak boleh sembarangan serta mutlak harus tetap ada sampai kapan pun juga.
Nah dibawah ini akan saya jelaskan tentang asal-usul serta sejarah dari Tari Bangun. Diharapkan dengan uraian singkat ini masyarakat Kalimantan Utara, utamanya seluruh Indonesia bisa memahami sekaligus menghargai betapa tingginya nilai tradisi dan kebudayaan. Ini dia penjelasan lengkapnya:
Asal-usul Tari Bangun Kalimantan Utara
Menurut kepercayaan warga setempat Tari Bangun sudah muncul beberapa abad yang lalu. Yang mana di kala itu ada kisah mistis yang mencuat ke permukaan bahwa penari yang sedang menggerakkan tubuhnya maka sesungguhnya telah keluar dari tubuh tersebut ruh yang asli dan digantikan oleh jin dari sahabat penari itu sendiri.
Jin ini sesungguhnya didatangkan secara sengaja oleh seorang sebut saja dalang yang di sana dipanggil Si Bangun dengan cara melakukan ritual tertentu. Seperti membakar kemenyan yang telah dicampur atau dioleskan kayu garu.
Bisa disimpulkan bahwa penari Tari Bangun adalah penari yang kesurupan. Maka dari itu mereka terus bergerak ke segala arah dalam keadaan tidak sadar.
Baca Juga ya : Mengenal Asal Usul & Sejarah Tari Magunatip / Lalatip
Sejarah Tari Bangun Kalimantan Utara
Tari bangun Kalimantan Utara sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Biasanya tarian ini dilakukan pada upacara-upacara pengobatan yang berlangsung cukup lama sampai seminggu.
Pengobatan ini dilakukan untuk mengeluarkan roh-roh yang berada atau menyusup ke dalam tubuh penari. Maka dari itu segala macam sesajen seperti beras pulut kuning, ayam panggang, telur, rokok, beras kuning dan selainnya dipersiapkan untuk mengusir roh tersebut.
Ini biasanya dilakukan setelah tarian sudah selesai. Makanan-makanan yang sudah dibuat sedemikian rupa akan diletakkan pada sebuah kelangkang atau belahan bambu lalu diletakkan di pohon-pohon. Katanya itu bisa mengusir roh jin dari sahabat penari yang ada di dalam tubuh penari tersebut.
Bentuk Tarian Tari Bangun Kalimantan Utara
Setelah mengetahui sejarah dan asal usul Tari Bangun Kalimantan Utara maka pada kesempatan selanjutnya akan dijelaskan tentang bentuk tarian dari tari ini ketika sudah dipentaskan. Ini dia penjelasannya:
Baca Jug ya : Ta’a dan Sapei Sapaq, Pakaian Adat Daerah Kalimantan Utara
Bentuk Tari Bangun Kalimantan Utara
Semua penari disertai dengan satu orang ketua yang disebut Si Bangun. Ciri-cirinya adalah memegang kipas di tangan kanan. Sedangkan di tangan kiri memegang selendang yang terbuat dari kain.
Si Bangun ini juga ikut menari dengan melakukan gerakan maju dan berhenti. Setelah itu dia mulai merendahkan tubuhnya supaya agak membungkuk. Di posisi itulah ia mulai menggerakkan kaki kanannya seirama dengan gerakan kipas.
Setelah Si Bangun melakukan gerakan-gerakan tersebut maka kali ini penari yang memegang peranan. Iya mulai berbaring dengan sekujur tubuhnya ditutupi dengan kain yang berwarna kuning. Adegan ini menandakan bahwa si penari telah dimasuki oleh jin dari teman si penari itu sendiri
Beberapa saat kemudian si penari yang terlentang tersebut akan mulai berdiri seperti sedang terkejut atau kaget. Nah dalam keadaan tak sadar tersebut dia mulai menari ke segala arah secara tidak sadar.
Alat Musik dan Lagu Tari Bangun Kalimantan Utara
Di setiap adegan Tari Bangun pasti diiringi oleh bunyi-bunyian musik. Sedangkan alat musik yang digunakan salah satunya adalah kelentang serta tumpung. Namun ada kalanya juga menggunakan gong dan rebana besar.
Terkadang di dalam Tari Bangun juga diselipkan lagu-lagu atau nyanyian yang di sana disebut dengan istilah nyumbu. Tujuan dari nyanyian tersebut adalah meminta agar roh yang masuk ke dalam tubuh si penari segera pergi.
Kadang nyanyian-nyanyian tersebut juga diperuntukkan bagi Si Bangun yang juga kesurupan agar jin yang ada di tubuhnya ikut membantu mengobati penari yang sedang kesurupan.
Dari segi Bantukan maka Tari Bangun memiliki tiga Bantukan yang populer yaitu Ngala’ Badua, Betujul, dan yang terakhir adalah Persembahan.
Ngala’ Badua adalah sebuah Bantukan untuk mengambil semangat penari yang sedang sakit dan diobati. Sedangkan Betujul maksudnya adalah Si Bangun memberi makan terhadap hal-hal yang gaib.
Itulah sejarah Tari Bangun Kalimantan Utara yang sampai saat ini masih dijaga kelestariannya. Semoga artikel ini bisa menjadi tambahan wawasan kamu tentang kebudayaan di Indonesia.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.