Tari Jaipong – Seni tari merupakan salah satu seni tradisional yang perlu dilestarikan. Tari tradisional dapat menambah keberagaman dan identitas dari bangsa Indonesia.
Salah satu tari tradisional yang terkenal adalah Tari Jaipong. Kesenian tradisional yang merupakan kesenian khas Jawa Barat ini sudah sangat populer di seluruh penjuru Indonesia. Bahkan, walaupun belum pernah melihat secara langsung, nama tarian ini sudah sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia.
Baca juga tari khas dari Jawa Barat lainnya ya:
Mempelajari sejarahnya adalah salah satu cara kita melestarikan tarian ini. Nah, berikut ini adalah makna dan sejarah singkat dari Tari Jaipong.
Apa Makna Tari Jaipong? Yuk simak.
Jaipongan merupakan tari khas sunda yang terlihat sangat energik, ceria bahkan humoris. Hingga tak jarang, aksi dari para penari Jaipong akan membuat tertawa para penontonnya.
Tari Jaipong ini biasanya ditampilkan oleh seorang wanita untuk menggambarkan sifatnya.
Gerakan yang ditunjukkan para penari Jaipong akan menggambarkan seorang wanita Sunda yang energik, lincah dan tidak pantang menyerah.
Wanita sunda cantik juga bisa terlihat genit dengan tetap ramah, berani, mandiri dan bertanggung jawab. Gerakan tarian ini juga menunjukkan bahwa wanita Sunda adalah sosok yang santun.
Tarian ini menjelaskan bahwa wanita Sunda yang penuh dengan keanggunan dan kelembutan, juga memiliki jiwa yang semangat, berani dan tidak pantang menyerah.
Jadi, bila mau tau sosok wanita Sunda, kamu harus nonton tarian ini ya.
Bagaimana Asal-usul dan Sejarah Tari Jaipong ini?
Menurut pemahaman sejarah, tarian khas Jawa Barat yang sangat terkenal ini dulunya diciptakan oleh Gugum Gumbira dan Haji Suanda. Mereka berdua merupakan seniman Indonesia yang memiliki darah Sunda.
Haji Suanda, seniman yang berasal dari Karawang ini memiliki talenta besar dan menguasai banyak tari tradisional Sunda khususnya Karawang. Beberapa kesenian tari tradisional yang dikuasainya adalah Tari Ketuk Tilu, Topeng Benjet, Wayang Golek hingga Pencak Silat.
Sehingga, pada 1976, Haji Suanda mencoba untuk berinovasi dan menciptakan suatu kesenian yang baru. Beliau memulainya dengan menggabungkan beberapa gerakan dari beberapa tari yang dikuasainya itu.
Nah, dari penggabungan beberapa gerakan dari Tari Ketuk Tilu, Topeng Benjet, Wayang Golek dan beberapa gerakan pencak silat, terbentuklah sebuah hasil seni tari tradisional baru.
Irama musik yang dilantunkan untuk mengiringi tarian ini pun berasal dari penggabungan beberapa alat musik tradisional diantaranya Degung, Gong, Gendang dan beberapa alat musik ketuk lainnya. Akhirnya terciptalah irama musik khas tradisional Sunda namun menjadi cukup unik dan enerjik.
Tidak hanya itu, dalam pergelaran dan penampilan tari yang diciptakan oleh Haji Suanda ini, ada juga sebuah lagu yang dinyanyikan oleh seorang perempuan loh. Nah, sosok perempuan yang bertugas melantunkan nyanyian pada tarian ini disebut dengan Sinden.
Hingga, Gugum Gumbira, seorang seniman dari Sunda sangat antusias untuk belajar tarian ini. Ketertarikannya terhadap tarian ini membuatya menguasai dengan baik tarian khas Sunda ini.
Nah, setelah menguasai tarian ciptaan Haji Suanda itu, Gugum Gumbira mencoba untuk menyusun ulang gerakan-gerakan pada tarian karya seniman asal Karawang ini. Akhirnya terciptalah Tari Jaipong.
Selanjutnya, tarian karya dua orang seniman Sunda itu disebarkan ke segala penjuru Jawa Barat terutama Bandung. Hingga pada 1979, Tari Jaipong mengalami perkembangan yang sangat pesat. Selain kerap tampil pada acara-acara seni, ornamen dan properti yang dipakai sudah semakin berkembang.
Semakin berkembangnya tarian ini, semakin luas pula penyebaran Tari Jaipong ini. Tari Jaipong mulai dikenal luas hampir ke seluruh wilayah Jawa Barat seperti Cianjur dan Sukabumi. Bahkan, Jaipongan sudah masuk ke Bogor.
Sampai sekarang, bukan hanya wilayah di Jawa Barat dan sekitarnya yang mengetahui menariknya Tari Jaipong ini. Tarian khas Sunda ini bahkan sudah terdengar sampai ke hampir seluruh Indonesia.
Itulah sekilas tentang Tari Jaipong. Tarian tradisional ini merupakan tari tradisional yang sangat terkenal. Karena energiknya, banyak sekali penonton yang juga tertarik untuk ikut menari bersama para penari Jaipong. Hebatnya, meski merupakan tarian tradisional, daya tarik Jaipongan mampu memikat semua kalangan umur.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.