10 Masjid Bersejarah di Sumatera

Masjid Bersejarah di Sumatera – Bisa kita lihat salah satu perkembangan agama Islam di Indonesia adalah dengan tumbuh subur dan tersebarnya masjid-masjid bersejarah di Indonesia, khususnya di setiap kota di Pulau Sumatera.

Terbukti dengan keberadaan masjid-masjid tersebut di Aceh, Sumatera Utara, Pekanbaru, dan provinsi lainnya.

Masjid-masjid tua peninggalan sejarah ini menarik sekali untuk kita ketahui.

Dan biasanya, di bulan Ramadhan masjid-masjid tersebut ramai dikunjungin oleh umas Muslim. Penasaran apa saja? Yuk, kita bahas sebagai berikut:

Baca Juga ya : Mau Ikut liburan Trip Sumba Kunjungi beberapa destinasi ini

DAFTAR 10 MESJID BERSEJARAH DI PULAU SUMATERA

1. Masjid Raya Al-Mashun

Masjid bersejarah di Sumatera yang pertama terletak di Pusat Kota Medan, Indonesia.

Masjid Raya Al-Mashun ini dibangun pada tahun 1906 hingga tahun 1909. Awal didirikannya, masjid ini bergabung dengan komplek istana.

Gaya bangunan Masjid Raya Al-Mashun ini khas milik Timur Tengah, India dan Spanyol. Masjid ini memiliki sayap di bagian selatan, timur, utara dan barat dan bentuk segi delapan.

Masjid yang dikenal sebagai Mesjid Raya Medan ini merupakan bukti sejarah kehebatan Suku Melayu yang dimiliki oleh pemimpin Kesultanan Deli (Kota Medan) yaitu Sultan Ma’mun Al Rasyid Perkasa Alam.

Beliau sengaja membangun masjid kerajaan ini dengan megah, sebab ia memiliki prinsip bahwa itu lebih diutamakan daripada kemegahan istananya sendiri, Istana Maimun.

Sulta menanggung sendiri biaya pembangunan masjid ini. Namun katanya, seorang tokoh kota Medan dari etnis Tionghoa yaitu Tjong A Fie ikut berkontribusi dalam biaya pembangunan masjid tersebut.

2. Masjid Baiturrahman Aceh

Masjid bersejarah yang menjadi ikon Provinsi Aceh ini dibangun pada tahun 1612 M dan menjadi masjid termegah pada abad ke-18.

Masjid Baiturrahman ini juga menjadi salah satu bangunan yang selamat ketika musibah tsunami di Aceh pada akhir tahun 2004 lalu.

Masjid ini mengalami beberapa kali renovasi, seperti pada perluasan dan penambahan kubah.

Kemudian saat Belanda menyatakan perang ke Kerajaan Aceh, masjid ini menjadi benteng dan markas pertahanan dari para pejuang Kerajaan Aceh seperti Teuku Umar dan Cut Nyak Dien.

Bangunan arsitektur Masjid Baiturrahman Aceh ini memiliki gaya kuno ala negara India. Bangunannya dihiasi dengan dinding, tangga marmer dan lantai dari Tiongkok.

Ada juga jendela bagian atas yang menawan, pintu kayu berdekorasi, lampu hias gantung, serta bangunan berbatu yang berasal dari Belanda.

3. Masjid Azizi Langkat, Masjid Bersejarah di Sumatera

Masjid Bersejarah di Sumatera yang ketiga adalah Masjid Langkat. Masjid bersejarah ini adalah peninggalan Kesultanan Langkat yang terletak di Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara yang dulunya menjadi ibu kota kesultanan Langkat.

Masjid ini berada di tepi jalan lintas Sumatera yang menjadi jalan penghubung antara Medan dengan Banda Aceh.

Masjid Azizi ini memiliki luas 18.000 meter persegi yang dibangun atas saran Syekh Abdul Wahab Babussalam pada waktu pemerintahan Sultan Musa al-Muaszzamsyah.

Bangunan masjid ini didirikan pada tahun 1320 H (1899M) atau setidaknya 149 tahun sejak Langkat resmi berdiri sebagai Kesultanan. Namun, sebelum bangunan masjid selesai dibangun, Sultan Musa wafat.

Kemudian, pembangunan diteruskan dengan Sultan Abdul Aziz Djalil Rachmat Syah seorang putranya.

4. Masjid Nurul Iman

Masjid berserajarah ini dikenal sebagai Masjid Presiden yang berada di pertigaan Jalan Imam Bonjol dan Jalan Muhammad Husni Thamrin, Padang, Sumatera Barat.

Masjid Nurul Iman ini juga menjadi salah satu bangunan masjid terbesar di Kota Padang.

Pada tahun 1958, masjid ini dibangun ketika Gubernur di jabat oleh Kaharudin Datuk Rangkayo Basa.

Namun karena minimnya dana, pembangunan masjid ini sempat terbengkalai dan berjalan lama. Dan pada tahun 1976, saat pembangunan hampir selesai, sebuah bom meledak di dalam masjid ini.

Awalnya, masjid ini akan dinamakan dengan Nurul Aman yang berarti “lambang keamanan”.

Mengingatkan kondisi Padang yang diselimuti kekacauan setelah pasca-pergolakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesua (PRRI).

Dibangun dengan luas 150 x 100 meter dan dekat dengan Lapangan Imam Bonjol yang dikenal dengan lahan “dikuasai oleh tentara” dan “mahal”.

5. Masjid Sultan Riau Penyengat

Masjid Bersejarah di Sumatera selanjutnya adalah Masjid di Kepulauan Riau. Masjid bersejarah ini juga disebut Masjid Sultan Riau yang juga menjadi salah satu masjid tua dan bersejarah di Indonesia.

Masjid Sultan Riau ini berada tepat di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, provinsi Kepulauan Riau.

Masjid yang dibangun pada tahun 1761 sampai 1812 ini terbilang unik karena salah satu bahan bangunannya menggunakan putih telur. Dan sekarang menjadi situs cagar budaya dengan pemerintahan RI.

6. Masjid Agung An Nur

Masjid bersejarah ini terletak di Pekanbaru, Indonesia dan dibangun pada tahun 1963 sampai 1968.

Masjid Agung An Nur ini juga termasuk salah satu masjid termegah di Indonesia. Dari bangunannya, masjid ini memiliki pengaruh arsitektur Melayu, Turki, Arab dan India.

Masjid Agung An Nur diresmikan pada tanggal 19 Oktober 1968 dan diresmikan oleh Gubernur Riau pada masa Arifin Ahmad, lalu direnovasikan pada tahun 2000 oleh Gubernur Saleh Djasit.

7. Masjid Jamik Bengkulu

Masjid Bersejarah di Sumatera lainnya ada di kota Bengkulu. Yap namanya adalah Masjid Jamik Bengkulu.

Masjid ini merupakan salah satu masjid bersejarah di Kota Bengkulu karena hasil dari karya presiden pertama kita Soekarno selama masa pengasingan di Bengkulu.

Baca Juga : Inilah 40 tempat wisata di Bengkulu yang harus dikunjungi

Masjid Jamik ini memiliki corak arsitektur Jawa dan Sumatera. Oleh karena itu, Masjid Jamik Bengkulu juga terkenal dengan julukan ‘Masjid Bung Karno.

Kini, Masjid Jamik Bengkulu dinyatakan sebagai bangunan bersejarah di Indonesia, dengan kategori benda cagar budaya

8. Masjid Tuo Kayu Jao

Salah satu Masjid Bersejarah di Sumatera yang masih dalam bentuk aslinya dan sangat tradisional adalah Masjid Tuo Kayu Jao.

Masjid Tuo Kayo Jao ini adalah salah satu masjid tertua di Indonesia yang terletak di Jorong Kayu Jao, Nagari Batang Barus, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Sumatra Barat.

Masjid tua ini yang tercatat telah berdiri sejak tahun 1599 ini merupakan masjid tertua di Kabupaten Solok dan tertua kedua di Indonesia yang masih berdiri sampai saat ini.

Masjid Tuo Kayu Jao juga merupakan salah satu cagar budaya di Sumatra Barat yang diawasi oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala.

Meski Masjid ini telah beberapa kali mengalami pemugaran, seperti pemugaran salah satu tiang dan penggantian atap ijuk yang lama dengan yang baru karena telah lapuk namun keaslian masjid ini masih tetap dipertahankan.

9. Masjid Jami Al-Anwar

Masjid Bersejarah di Sumatera dan cukup tua usianya juga ada di Lampung.

Namanya adalah Masjid Jami Al-Anwar yang juga dikenal sebagai masjid tertua di Provinsi Lampung dan masih bertahan sampai sekarang.

Masjid ini menjadi saksi bisu letusan dahsyat Gunung Krakatau di Selat Sunda pada 1883, meski saat itu sempat rusak dan sudah direnovasi beberapa kali.

Menurut catatan di sejumlah sumber, setidaknya masjid ini sudah ada sejak 1839 atau sudah berfungsi sejak sekitar 180 tahun lalu walaupun semula hanya berupa surau atau langgar kecil.

Masjid Jami Al-Anwar ini terletak di Jalan Laksamana Malahayati Nomor 100 Kelurahan Kangkung, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung.

Lokasinya sedikit ke pinggir dari pusat bisnis di kawasan Telukbetung, Bandar Lampung.

10. Masjid Sultan Mahmud Badaruddin

Dan Masjid Bersejarah di Sumatera yang terakhir adalah Masjid Sultan Mahmud Badaruddin 1 yang ada di kota Palembang atau yang lebih dikenal sebagai Masjid Agung Palembang.

Masjid Agung Palembang ini merupakan bagian peninggalan Kesultanan Palembang Darussalam.

Peletakan batu pertama masjid ini pada 1738, dan peresmiannya pada Senin 28 Jumadil Awal 115 H atau 26 Mei 1748. Didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I, Jayo Wikramo.

Saat itu Masjid Sultan Mahmud Badaruddin 1 berada di Utara Istana Kesultanan Palembang dan hingga sekarang berada di belakang Benteng Kuto Besak (BKB) yang berdekatan dengan aliran sungai Musi.