Mengenal Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan

Kabupaten Way Kanan adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Lampung. Kabupaten Way Kanan sendiri merupakan kabupaten yang berada paling jauh dari ibukota provinsi Lampung dan berbatasan langsung dengan provinsi Sumatera Selatan. Ibukota sekaligus yang menjadi pusat pemerintahan dari kabupaten Way Kanan adalah kecamatan Blambangan Umpu.

Kecamatan Blambangan Umpu berada 11 km dari jalan Lintas Tengah Sumatera. Kecamatan Blambangan Umpu terletak di tepi sungai Way Umpu yang alirannya hampir mencakup daerah-daerah yang berada di Lampung Utara. Karena kabupaten Blambangan Umpu berada di tepi sungai, salah satu mata pencaharian utama dari kabupaten yang berada di provinsi Lampung ini berasal dari kekayaan yang dimiliki oleh sungai ini.

Dalam kesempatan kali ini, Sering Jalan akan mengenalkan kepada Sobat Jalan mengenai kecamatan Blambangan Umpu yang terletak di kabupaten Way Kanan. Kecamatan Blambangan Umpu sudah ada semenjak zaman kolonialisme Belanda. Meskipun tergolong wilayah yang tua, kecamatan ini memiliki berbagai hal yang sangat menarik.

1. Sejarah Kecamatan Blambangan Umpu

Sejarah Kecamatan Blambangan Umpu. Mengenal Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan – sumber: foseil.blogspot.com

Dikatakan bahwa masyarakat Blambangan Umpu merupakan kelompok yang dahulu kala sering melakukan perjalanan dan berpindah-pindah atau nomaden. Mereka merupakan masyarakat yang berasal dari daerah Kenali yang meninggalkan desanya. Konon katanya, raja yang menguasai daerah Kenali sangat menyukai untuk memakan manusia. Masyarakat Blambangan Umpu takut dan tidak senang terhadap perlakuan rajanya dan memutuskan untuk menyusuri sungai-sungai seperti sungai Tahmi Giham dan sungai Tangkas demi mencari tempat tinggal.

Pada pinggiran sungai-sungai tersebut mereka bermukim dan berpindah-pindah hingga mereka menaklukkan desa Gunung Sangkaran. Setelah ditaklukkan, desa ini pun menjadi tempat untuk mereka menetap dan berkembang biak.

2. Berada di Jalur Kereta Api Palembang-Lampung

Jalur kereta api Palembang-Lampung merupakan salah satu jalur kereta tertua di nusantara karena telah dibangun sejak zaman kolonialisme Belanda. Proyek ini dinamakan Zuid-Sumatra Staatsspoorwegen (ZSS). Jalur kereta ini membentang sejauh 529 kilometer. Kereta ini bergerak dari Prabumulih, Sumatera Selatan, dan berakhir di Kertapati, Lampung dan diresmikan pada tahun 1915. Pembangunannya sendiri dimulai pada tahun 1911 yang hanya berjarak 12 km dan awalnya bertujuan untuk mengangkut hasil kebun dan tambang. Lambat laun jalur ini terus berkembang dan mencapai 529 km.

Stasiun Blambangan Umpu. Mengenal Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan – sumber: id.wikipedia.org

Pada tahun 1927, jalur kereta yang menghubungkan provinsi Sumatera Selatan dan provinsi Lampung ini bertambah menjadi dua, yaitu wilayah Palembang-Baturaja dan Tanjungkarang-Blambangan Umpu. Semenjak dibangunnya jalur kereta Tanjungkarang-Blambangan Umpu, kecamatan Blambangan Umpu menjadi semakin ramai. Dahulunya, kecamatan Blambangan Umpu merupakan wilayah yang sebagian besar terdiri atas hutan belantara dan mulai berkembang menjadi kota karena banyaknya gelombang migrasi akibat pembangunan jalur kereta ini.

3. Arung Jeram di Sungai Way Umpu

Sungai Way Umpu yang mengaliri Blambangan Umpu dikenal dengan wisata arung jeram yang menantang andrenalin. Sungai Way Umpu menjadi pilihan untuk arung jeram karena memiliki arus air yang cukup deras dan terdapat jeram-jeram dengan beberapa tingkat kesulitan. Walaupun terdengar menyeramkan, bagi orang-orang yang memiliki hobi rafting, sungai beserta tantangan-tantangannya menimbulkan daya tarik tersendiri.

Arung Jeram di Sungai Way Umpu. Mengenal Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan – sumber: youtube.com

Ketika melakukan arung jeram dan menyusuri lintasan yang dilalui, Sobat Jalan dapat melihat hamparan pemandangan khas pedesaan seperti area persawahan, bebukitan, dan pepohonan yang hijau dan siap memanjakan pemandangan Sobat Jalan. Untuk bisa mengikuti wisata ini, Sobar Jalan dapat mengunjungi kampung Jukuh Batu yang berjarak satu jam 30 menit dari kecamatan Blambangan Umpu.

4. Menyantap Gulai Dalam Buloh

Belum beranjak dari kampung Jukuh Batu, terdapat hidangan unik yang jarang ditemukan di daerah lain. Hidangan tersebut adalah gulai dalam buloh. Hidangan ini diartikan secara literal dari bahasa lokal sebagai sayur dalam bumbu. Gulai ini merupakan hidangan berupa pindang ikan yang dipanggang atau dimasak dalam bumbu sehingga memiliki cita rasa yang khas.

Gulai Dalam Buloh. Mengenal Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan – sumber: bowosusilo.com

Gulai dalam buloh ini dibuat menggunakan berbagai macam rempah-rempah seperti kunyit, cabai hijau, bawang putih, dan batang serai. Sedangkan cara memasaknya sendiri sama seperti memasak ikan pindang secara umum. Ketika menyantap kuah yang dimiliki oleh gulai ini, terdapat cita rasa segar. Uniknya, berbagai bumbu dan rempah-rempah yang digunakan tidak digiling, melainkan hanya dipotong secara iris.

Nasi Ibat. Mengenal Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way Kanan – sumber: yandigsa.com

Makanan ini disajikan dengan nasi ibat. Nasi ibat sendiri adalah nasi putih yang dimasak dengan dibungkus menggunakan daun pisang. Konon, daun pisang dari nasi ibat ini dapat mempertahankan kehangatan nasinya hingga 12 jam tanpa basi.