Tapi Ingat Pulang

Budaya, Tari Adat

Asal Usul dan Sejarah Tari Puspanjali, Tari Penyambut Tamu dari Bali

Tari Puspanjali

Tari Puspanjali, foto: blogkulo.com

Pada artikel ini kami akan menerangkan tentang asal usul dan sejarah Tari Puspanjali yang berasal dari Bali.

Tarian ini merupakan jenis kreasi baru yang diciptakan oleh seseorang bernama N.L.N Swasthi Wijaya Badem yang merupakan salah satu seniman terkenal pada waktu itu.

Tari Puspanjali diciptakan pada 26 tahun yang lalu atau lebih tepatnya di tahun 1989.

Tarian ini tercipta atas permintaan dari Ibu Titik Soeharto yang pada waktu itu digunakan sebagai tarian pembuka dalam pagelaran kongres di Pertamina Cotage, Kuta, Bali.

Pengertian Tari Puspanjali

Tari Puspanjali

Tari Puspanjali, foto: blogkulo.com

Seperti apa yang sudah kami terangkan sebelumnya bahwa Tari Puspanjali merupakan tari kreasi baru yang berasal dari Pulau Dewata.

Tari Puspanjali ini diciptakan oleh seorang seniman kawakan pada waktu itu. Tari Puspanjali ditarikan oleh 5 sampai 7 penari wanita.

Kamu bisa memperhatikan setiap gerakan pada tarian ini yang dilakukan secara lembut dan dinamis.

Baca juga ya:

Tari Puspanjali konon terinspirasi dari beberapa tarian di Bali yang memang sebagai bentuk kegembiraan di dalam menyambut tamu.

Gerakan yang ada pada tarian ini memang sengaja dibuat sederhana mungkin namun tetap memberikan keluwesan dan kelembutan dari salah satu tarian yang juga terkenal di Bali yakni Tari Rejang.

Hanya saja, Tari Rejang digunakan untuk upacara penyambutan dewa yang biasanya ditarikan di halaman pura.

Memerlukan waktu kurang lebih 20 tahun baru Tari Puspanjali diakui sebagai salah satu tari tradisional.

Sejarah Tari Puspanjali

Tari Puspanjali

Tari Puspanjali

Seperti yang telah kami singgung sebelumnya bahwa Tari Puspanjali tercipta atas permintaan Titik Soeharto yang pada waktu itu menjabat sebagai ketua panitia pembukaan olahraga wanita.

Kemudian tarian ini dijadikan sebagai tarian pembuka untuk menyambut para peserta dan tamu undangan di ajang olahraga tersebut.

Perlu anda tahu bahwa di dalam proses penggarapan Tari Puspanjali, sang pencipta yakni Swashti Wijaya berkolaborasi dengan salah satu seniman kariwatan terkenal di Bali yaitu Bapak I Nyoman Winda.

Bapak I Nyoman Winda pada waktu memiliki tugas sebagai penata iringan tari.

Keduanya dipercaya oleh Ibu Titik Soeharto untuk menciptakan sebuah tarian khas yang kratif serta memiliki durasi yang singkat.

Untuk durasi yang diberikan kurang lebih 3 sampai dengan 5 menit saja.

Hal ini karena mempertimbangkan efisiensi dari pelaksanaan kongres tersebut.

Dari kolaborasi kedua seniman terkenal tersebut pada akhirnya berhasil menciptakan sebuah tari khas sebagai hiburan para tamu yang kemudian diberi nama Tari Puspanjali.

Fungsi Tari Puspanjali

Tari Puspanjali

Tari Puspanjali, foto: kamerabudaya.com

Lalu apa fungsi dari Tari Puspanjali? Untuk fungsi tarian ini adalah digunakan sebagai tari penyambutan tamu.

Terlebih lagi dengan asal Tari Puspanjali yang mana kata puspa  berarti bunga, dan kata anjali yang memiliki arti penghormatan.

Jadi kesimpulannya tarian ini memang ditujukan untuk menghormati  para tamu yang diibaratkan sebagai bunga.

Struktur Tari Puspanjali

Tari Puspanjali terdiri dari beberapa struktur, diantaranya:

  • Pespson, struktur yang satu ini merupakan awal dari Tari Puspanjali yang berupa alunan musik yang dimainkan sebelum mulainya tarian.
  • Pengawak, struktur setelah pespson dimana gending dimainkan yang merupakan komposisi dari alunan musik yang pelan dan lembut.
  • Pengecet, bagian ini adalah struktur yang menampilkan gerak-gerak Tari Puspanjali dengan tempo yang pelan dan lambat.
  • Pekaad,  di bagian ini Tari Puspanjali mulai memiliki tempo yang cepat dan kemudian temponya kembali pelan yang menandakan bahwa Tari Puspanjali akan diakhiri atau segera berakhir.

Busana Tari Puspanjali

Tari Puspanjali

Tari Puspanjali, foto: blogkulo.com

Kita tahu bahwa setiap tarian memiliki busana masing-masing yang menandakan.

Busana tersebut juga menjadi sebuah ciri khas yang membedakan antara satu tari dengan tari yang lainnya.

Lalu bagaimana dengan busana yang ada pada Tari Puspanjali?

Jika diperhatikan, busana yang dipakai oleh penari Tari Puspanjali tidak terlalu memiliki perbedaan dibandingkan dengan tari tradisional Bali yang lainnya.

Busana yang dikenakan adalah tapih yang dipadah di bagian bawahnya kemudian disarung.

Kemudian ada steples polos dengan warna senada yang dipakai untuk tapih serta kain prada yang disarung.

Kemudian untuk rambut para penari disasak dengan pusung lunguguh magonjer.

Setelah itu diberikan hiasan yang bertuliskan onggar-ongggar dengan penambahan warna yan warnanya senada dengan pakaian yang dikenakan oleh para penarinya.

Baca juga : 5 Cerita Rakyat Dari Bali yang Terkenal

Itulah tadi ulasan sekilas mengenai Asal Usul dan Sejarah Tari Puspanjali, Tari Penyambut Tamu dari Bali yang masih sering ditampilkan dalam berbagai agenda.

Leave a Reply