Tapi Ingat Pulang

Daftar Wisata, Air Terjun, Alam, Danau, Inspirasi, Pantai, Pengetahuan, Taman

6 Tempat Wisata di Piru Kabupaten Seram Bagian Barat

Piru Pulau Osi

Sumber: IndonesiaKaya.com

Ada cerita dibalik proses Kota Piru ditentukan sebagai ibukota dari Kabupaten Seram Bagian Barat sedangkan sebenarnya berdasarkan hukum berlaku ibukota berada di Hunipopu. Walaupun ibukota secara sah ada di Kota Hunipopu, namun segala kegiatan masyarakat berpusat di Kota Piru dan akhirnya terpilihlah Kota Piru sebagai ibukota Kabupaten Seram Bagian Barat.

Kabupaten dengan slogan Saka Mese Nusa atau yang memiliki makna dalam yaitu kesetiaan untuk menjaga kesatuan wilayah kabupaten dengan bertumpu pada nilai adat istiadat yang berlaku ini memiliki potensi wisata yang memukau. Berikut adalah 6 diantaranya yang wajib dikunjungi ketika sedang berlibur ke Kabupaten Seram Bagian Barat.

1. Air Putri
Piru Air Putri

Sumber: Twitter

Air Putri ini terletak di pinggiran Dusun Waiyoho, Kecamatan Seram Barat, kira-kira diperlukan waktu perjalanan selama 2 jam dari Kota Piru dengan kendaraan bermotor. Pengunjung akan melewati hutan menuju ke Desa Wayoho yang dihuni oleh penduduk aslinya yaitu suku buton.

Air Putri sesungguhnya adalah sebuah mata air yang berada tepat di pinggir pesisir pantai. Air tawar yang muncul kemudian membentuk laguna yang akhirnya bercampur dengan air laut asin dan juga hangat. Bentuk akhir dari fenomena alami ini sangat unik dan merupakan magnet bagi para pengunjung baik lokal maupun mancanegara.

Sebuah laguna yang terletak menjorok ke daratan, membentuk aliran sungai dan berujung ke lautan. Pemandangan kombinasi antara pantai, laguna, serta pepohonan yang teduh merupakan pemandangan yang akan memanjakan mata pengunjung. Tidak hanya itu, lidah pengunjung pun akan dimanjakan oleh gerai-gerai kecil tempat masyarakat setempat menjajakan kuliner khas lokal.

2. Danau Tapala

Ada sebuah legenda yang hidup di masyarakat tentang terbentuknya Danau Tapala. Legenda ini dimulai dengan cerita bahwa ada sebuah desa yang dikuasai oleh seorang raja yang bijak, sedangkan di tengah hutan di pinggir desa terdapat 2 anak yatim piatu bersaudara yang hidup dalam kemiskinan.

Walaupun miskin, namun hati kedua anak tersebut sangat mulia dengan tetap berbaik hati menyajikan makanan dan minuman untuk nenek tua yang mampir ke rumah mereka. Ternyata nenek tersebut bukanlah manusia biasa namun ia memiliki kekuatan magis. Nenek tua memberikan kedua anak tersebut sebuah kuwali yang bisa memenuhi kebutuhan mereka.

Warga yang mengetahui hal itu kemudian mencuri kuwali dan menyebabkan kedua anak tersebut menangis sedih. Nenek tua muncul kembali ke rumah mereka dan sangat murka dengan tindakan tercela warga desa tersebut. Nenek tua kemudian menyuruh kedua anak untuk pergi ke desa tersebut dan melepaskan anak panah ke udara lalu pergi lari dari desa tersebut.

Dipercaya anak panah itu kemudian jatuh dan menancap tanah di desa tersebut dan air terpancar darinya menjadi sebuah mata air yang pada akhirnya menenggelamkan seluruh desa termasuk warganya. Akhinya desa tersebut menjadi danau yang diberi nama Danau Tapala.

3. Pulau Kassa
Piru Pulau Kassa

Sumber: Kabupaten Seram Bagian Barat

Pulau Kassa merupakan salah satu pulau kecil di Kabupaten Seram Bagian Barat yang tidak berpenghuni dan memiliki luas sekitar 1.100 hektar. Area ini kemudian menjadi suaka margasatwa taman laut Pulau Kassa dan merupakan habitat alami bagi puluhan satwa dengan status dilindungi seperti Burung Maleo, kuskus, biawak, penyu, dan binatang lainnya.

Selain itu, Pulau Kassa juga ditentukan pemerintah sebagai kawasan wisata terbatas, pengunjung dapat menikmati kecantikan alami area Pulau Kassa namun dilarang untuk memburu satwa yang ada. Waktu terbaik untuk berkunjung ke Pulau Kassa ini adalah sepanjang musim kemarau. Tidak ada penerangan di Pulau Kassa, sehingga malam hanya akan diterangi dengan sinar bulan.

Beberapa pengunjung kerap berkemah di Pulau Kassa, pada malam hari mereka menyalakan api unggun sambil menikmati ikan bakar hasil tangkapan sendiri. Pengunjung juga bisa membawa gitar dan bernyayi bersama menikmati cantiknya malam hari di Pulau Kassa.

4. Pulau Osi
Piru Pulau Osi

Sumber: IndonesiaKaya.com

Pulau Osi hanya memiliki luas sekitar 9 hektar dan hanya bisa dikunjungi oleh warga dengan berjalan kaki atau dengan kendaraan beroda dua. Pulau Osi terdiri dari beberapa pulau kecil di sekitarnya namun oleh masyarakat kerap disebut sebagai pulau Osi karena hanya Pulau Osi yang berpenghuni.

Keasrian kondisi alamnya baik di darat maupun di laut sangatlah mempesona dan siap menjadi suguhan bagi setiap pengunjung yang datang. Pulau Osi juga masih merupakan bagian dari Taman Wisata Alam Laut Pulau Marsegu. Pengunjung yang berjalan kaki dikenai biaya Rp 2.000 sedangkan untuk pengunjung dengan motor dikenai biaya Rp 5.000. Biaya tersebut kemudian dikelola oleh masyarakat setempat untuk merawat kualitas jembatan penghubung dengan pulau utama.

5. Rumah Pohon Kampung Rotan
Piru Rumah Pohon Kampung Rotan

Sumber: WIsata Lengkap

Sebanyak 700 anak tangga masih harus disiapkan oleh pengelola agar pengunjung dapat menikmati rumah pohon yang memiliki ketinggian 150meter. Masyarakat setempat yang memberi ide untuk menamai destinasi wisata ini dengan nama rumah pohon kampung rotan.

Sesuai dengan rancangan awal, di rumah pohon kampung rotan ini akan dibangun beberapa penginapan di atas pohon, membangun area kemah, dan juga membangun area outbond seperti flying fox. Sekitar 50km dari rumah pohon terdapat air terjun alami dengan nama Air Terjun Gergaji.

Rumah pohon kampung rotan ini dapat dikujungi setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 1 jam dari pusat kota. Pengunjung dikenakan biaya sebesar Rp 10.000 dan gratis untuk biaya parkir.

6. Air Terjun Lumoli
Piru Air Terjun Lumoli

Sumber: Beni Institute

Sesuai dengan Namanya, air terjun Lumoli memang berlokasi di sebuah desa bernama Lumoli, 10km dari Kota Piru. Air terjun Lumoli berada di tengah hutan, menjadikan pengunjung dapat merasakan sensasi mandi di alam terbuka dengan kesegaran airnya. Air terjun Lumoli memiliki 3 tingkat dengan debit air yang tidak terlalu deras. Sebelum dapat menikmati kesegaran airnya, pengunjung harus melakukan perjalanan selama 2-3 jam dari Desa Lumoli dan harus mengantongi izin dari pemangku adat setempat.

 

Baca juga

6 Tempat wisata di Masohi Kabupaten Maluku Tengah

6 Tempat wisata di Bula Kabupaten Seram Bagian Timur

 

Leave a Reply