Tapi Ingat Pulang

Tari Adat

6 Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan

Tari Penguton, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan

Tari Penguton, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan - Sumber: twitter.com/thiayufada

Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan – Sumatera Selatan menjadi provinsi yang sangat dikenal, terutama karena kulinernya yang khas, yaitu pempek. Tidak hanya itu, Sumatera Selatan juga memiliki kekayaan budaya berupa tarian adat tradisional. Tidak hanya di Palembang sebagai ibu kotanya, tapi tarian adat ini berasal dari berbagai daerah di Sumatera Selatan.

Berbicara mengenai tari adat tradisional Sumatera Selatan, ada banyak sekali ragamnya. Ada yang berasal dari tarian istana, ada juga yang berkembang di masyarakat. Artikel ini akan membahas tari adat tradisional yang ada di Sumatera Selatan.

6 tari adat tradisional Sumatera Selatan

1. Tari Penguton

Tari Penguton, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan

Tari Penguton, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan – Sumber: twitter.com/thiayufada

Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan yang pertama adalah Tari Penguton. Tari ini juga disebut – sebut sebagai akar terciptanya sekapur sirih yaitu lahirnya Tari Gending Sriwijaya. Tari Penguton seringkali ditampilkan dalam upacara penyambutan tamu kenegaraan pada masa awal kemerdekaan. Tari ini berasal dari Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Tarian ini sudah ada sejak abad 18, dengan gerakan maknawi dan komposisi yang sederhana. Seiring berjalannya waktu, tarian ini semakin berkembang. Di tahun 1920, gerakannya sudah ditambah, serta pola lantai dan musik pengiringnya pun lebih disempurnakan.

2. Tari Gending Sriwijaya

Tari Gending Sriwijaya, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan

Tari Gending Sriwijaya, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan – Sumber: indonesiakaya.com

Tari Gending Sriwijaya merupakan Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan selanjutnya. Tari Gending Sriwijaya adalah Tarian kolosal dari Kerajaan Sriwijaya. Tarian ini merupakan kelompok tarian istana, yang mana dulu hanya dipentaskan oleh kalangan internal kerajaan saja. Yang mana dulunya digunakan untuk penyambutan para tamu kerajaan.

Kini, Tari Gending Sriwijaya tidak hanya dipentaskan untuk kalangan internal kerajaan saja, tapi juga dipentaskan dalam acara pernikahan, perhelatan budaya, serta pertemuan instansi pemerintahan. Dan tentu, masyarakat dapat menikmati dan menarikan tarian ini.

3. Tari Tanggai, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan

Tari Tanggai, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan

Tari Tanggai, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan – Sumber: kelambit.com

Tari Tanggai merupakan tarian yang berasal dari ibukota Sumatera Selatan, yaitu Palembang. Tidak ada yang mengetahui secara pasti awal mula tarian ini. Namun, berdasarkan cerita turun temurun, dikatakan bahwa tarian ini bermula pada tradisi persembahan masyarakat Budha di Sumatera Selatan terhadap para dewa. Mengingat kerajaan Sriwijaya menjadi pusat penyebaran agama Budha.

Tarian ini digunakan sebagai penyambutan tamu atau tari selamat datang sebagai bentuk penghormatan. Tari Tanggai merupakan tarian yang sangat populer, dan hingga saat ini masih sering ditarikan untuk berbagai keperluan acara. Tari Tanggai juga menjadi salah satu Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan yang biasa dipentaskan.

Baca Juga ya :

4. Tari Pagar Pengantin

Tari Pagar Pengantin,Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan

Tari Pagar Pengantin, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan – Sumber: seputarpernikahan.com

Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan lainnya yang sering dipentaskan adalah sebuah tarian saat upacara pernikhan yakni Tari Pagar Pengantin. Seperti namanya, Tari Pagar Pengantin ditarikan saat pesta pernikahan.

Tarian ini ditarikan oleh para penari wanita, serta mempelai wanita yang berdiri di tengah – tengah para penari. Mempelai wanita juga akan menarikan tarian ini. Di sisi mempelai wanita, berdiri mempelai pria yang menyaksikan sang istri menari di depan umum.

Tari Pagar Pengantin memiliki makna yang begitu dalam. Bermakna perpisahan pengantin wanita dengan masa remajanya dan kedua orang tuanya, dimana setelah menikah menjadi tanggung jawab dari sang suami.

5. Tari Kebagh

Tari Kebagh, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan

Tari Kebah, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan – Sumber: infollg.net

Tari Kebagh adalah Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan yang berasal dari Dusun Padang Langgar, sekarang daerah itu dikenal dengan Dusun Pelang Kenidai. Tari Kebagh juga disebut dengan Tari Kemban Bidudari atau Tari Bidudari.

Dulunya, dipercaya bahwa tarian ini ditarikan oleh para bidadari. Dimana sebelum terbang ke khayangan, bidadari bungsu menarikan tarian ini terlebih dahulu. Tarian ini tidak bisa asal ditampilkan, hanya untuk menyambut petinggi raja pada zaman dahulu. Bahkan, dulu dilakukan ritual supaya dalam menampilkan Tari Kebagh dapat berjalan lancar. Serta para penari dapat tampil cantik bak bidadari.

Tari Kebagh sendiri dibawakan dengan iringan musik khas dan pakaian khas Besemah. Gerakan tarian ini terlihat seolah terbang dengan tangan melambai – lambai, menggambarkan bidadari yang akan terbang ke khayangan.

6. Tari Mejeng Besuko

Tari Mejeng Besuko, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan

Tari Mejeng Besuko, Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan – Sumber: senibudayasia.com

Tari Adat Tradisional Sumatera Selatan yang terakhir adalah Tari Mejeng Besuko. Tarian tradisional ini begitu unik, yang mana merupakan tari warisan nenek moyang zaman dahulu. Dulunya belum ada iringan berupa musik, yang mana mempengaruhi tarian ini. Karena tidak adanya musik pengiring, justru tarian ini terlihat menarik dengan unsur zaman dulunya yang khas.

Gerakannya pun masih mengikuti gerakan pada zaman dulu. Yang mana dikembangkan dengan gerakan saat ini. Biasanya, Tari Mejeng Besuko yang ditampilkan saat ini sudah mengalami pembaharuan, meski tidak meninggalkan gerakan dasar pada tarian masa lalu.

***

Tarian di atas merupakan tari adat tradisional Sumatera Selatan yang begitu terkenal dan banyak dipertunjukkan di berbagai acara penting. Selain itu, Sumatera Selatan masih memiliki tarian lain yang tak kalah unik.

Leave a Reply