Tapi Ingat Pulang

Upacara Adat

5 Upacara Adat Suku Minang Yang Masih Sering Dilakukan

Upacara Hoyak Tabuik

Upacara Hoyak Tabuik - foto ig @ayokepariaman

Upacara Adat Suku Minang – Sumatera Barat memiliki sebutan sebagai Bumi Sitti Nurbaya, yang merupakan tokoh populer dalam buku karangan Marah Rusli.

Selain memiliki julukan tersebut, provinsi ini juga memiliki keunikan tradisi dan budaya, yang salah satunya berbentuk sebagai upacara adat.

Apa sajakah keragaman dari tradisi upacara adat Suku Minang tersebut? Yuk, kita lihat ulasan lengkap selanjutnya.

Baca Juga:

1. Upacara Batagak Kudo-kudo

Upacara Batagak Kudo-kudo

Upacara Batagak Kudo-kudo – foto work

Upacara Adat Suku Minang yang masih dilakukan salah satunya adalah Upacara Batagak Kudo-Kudo.

Upacara ini adalah salah satu rangkaian panjang dari tradisi masyarakat Minangkabau, ketika membangun suatu rumah tinggal. 

Ritual ini sendiri, akan berlangsung  ketika rangka kuda-kuda bangunan, siap untuk dipasangkan ke struktur utama. Upacara ini sedikit mirip dengan Baralek, yang mengundang masyarakat sekitar dan keluarga. 

Uniknya, para tamu undangan yang hadir akan membawakan kado berupa bahan bangunan lain seperti seng atau atap untuk rumah.

2. Upacara Batagak Pangulu, Upacara Adat Suku Minang

Batagak Pangulu Upacara Adat Suku Minang

Batagak Pangulu Upacara Adat Suku Minang

Masyarakat Minang selalu hidup dalam budaya dan berkaum. Setiap suku biasanya memiliki seorang penghulu suku, atau datuak nya masing-masing. 

Ketika suatu suku akan mengangkat pimpinan nya yang baru, mereka akan melakukan suatu tradisi, yaitu Upacara Batagak Pangulu.

Upacara tersebut merupakan salah satu seremoni besar, yang telah menjadi tradisi Suku Minang secara turun temurun. Dalam prosesinya, terdapat bagian yang akan menyembelih Kerbau, dan mengadakan acara pesta selama beberapa hari lamanya.

3. Upacara Makan Bajamba, Upacara Adat Suku Minang

Makan Bajamba Upacara Adat Suku Minang

Makan Bajamba Upacara Adat Suku Minang

Tradisi Makan Bajamba merupakan upacara adat Suku Minang, berupa kegiatan makan bersama. Tempat dari acara, biasanya sudah mendapatkan persetujuan dari semua pihak yang terlibat dalam upacara tersebut.

Tujuan dari upacara ini adalah, untuk mendekatkan diri antara satu sama lain, tanpa memandang kelas sosial seseorang. Tradisi ini biasanya akan berlangsung secara resmi pada hari libur keagamaan, atau berbarengan dengan acara penting lainnya.

Makan Bajamba juga memiliki nama lain, yaitu Makan Barapak, yang masih ada sampai sekarang, terutama di kalangan Suku  Minangkabau. 

4. Upacara Hoyak Tabuik

Upacara Hoyak Tabuik

Upacara Hoyak Tabuik – foto ig @ayokepariaman

Salah satu tradisi unik yang terdapat di Sumatera Barat adalah Pesta Hoyak Tabuik. Upacara ini  merupakan tradisi adat Suku Minang, atau Pariaman lebih tepatnya.

Tradisi ini juga sebagai peringatan akan meninggalnya cucu Nabi Muhammad, Hasan dan Husein. Prosesi acara akan berlangsung selama satu minggu, dengan perayaan puncaknya  pada tanggal 10 Muharram setiap tahunnya. 

Saat upacara berlangsung, masyarakat dari seluruh penjuru Sumatera Barat akan memenuhi Kota Pariaman, untuk menyaksikan keseluruhan prosesi acaranya.

5. Perkawinan Upacara Adat Suku Minang

Upacara Perkawinan Adat Suku Minang

Upacara Perkawinan Adat Suku Minang

Persyaratan dalam suatu prosesi upacara adat Suku Minang yang harus dipenuhi adalah:

  • Kedua calon mempelai harus beragama Islam.
  • Pasangan yang menikah harus saling menghormati, dan menghargai kedua orang tua dari  kedua belah pihak.
  • Mempelai tidak memiliki hubungan sedarah, atau tidak berasal dari suku yang sama. Terkecuali, persukuan itu berasal dari nagari atau luhak yang lain.
  • Calon suami harus sudah mempunyai sumber penghasilan untuk dapat menjamin kelangsungan hidup keluarganya.
  • Apabila salah satu dari persyaratan tersebut tidak terpenuhi.maka statusnya adalah perkawinan haram.

Selain itu, masih ada lagi beberapa tatakrama dalam upacara adat Suku Minang, yang harus terpenuhi keberadaannya.

  • Pinang Maminang adalah istilah untuk melakukan perundingan, antara para kerabat keluarga, saat membicarakan calon mempelai pria. Proses ini lebih untuk pihak mempelai wanita.
  • Batimbang Tando, yaitu upacara pertunangan
  • Malam Bainai, yaitu acara mengecat kuku pengantin wanita dengan daun pacar atau inai, yang akan berlangsung di kediaman mempelai wanita.
  • Pernikahan biasanya akan berlangsung di hari baik. Umumnya jatuh di Hari Kamis atau Jumat.
  • Manjalang yaitu acara berkunjung. Atau tepatnya, kedua mempelai dan keluarga akan mengunjungi jamba, yaitu semacam dulang berisi nasi dan lauk pauk.

Baca Juga:

Demikian ulasan lengkap mengenai 5 upacara adat Suku Minang, yang cukup unik, dan masih ada hingga saat ini. Semoga dapat bermanfaat bagi Sobat semua.

 

Leave a Reply